Kopi ( Coffe Spp) adalah nama bahan minuman yang sudah tidak asing lagi. Aroma harum, rasa khas nikmat, serta khasiat kopi yang menyegarkan badan membuat kopi cukup akrab di lidah dan banyak digemari. Penggemarnya bukan saja dari indonesia tetapi juga berbagai bangsa di seluruh dunia.
Sejarah perkembangan kopi
Minuman kopi sangat di gemari oleh bangsa Etiopia dan abessinia karena berkhasiat menyegarkan badan. Oleh karena itu, ketika mereka mengembara ke wilayah-wilayah lain, buah kopi juga ikut dibawa dan tersebar, antara lain ke arab , persia ( irak ) , hingga ke Yaman.
Biji kopi mengandung kafein yang dapat merangsang kerja jantung dan otak sehingga sebagian orang tidak tahan minum kopi. Untuk mengatasi hal tersebut dan dalam rangka meningkatkan konsumsi kopi dunia, telah di temukan cara pengolahan biji kopi yang dapat menghilangkan kandungan kafein tanpa mengurangi aroma dan cita rasa kopi. Hasilnya adalah minuman kopi yang harum,nikmat, dan tidak merangsang.
Prospek komoditas kopi
Kopi bukan hanya sekedar minuman segar dan berkhasiat, tetapi juga mempunyai arti ekonomi yang cukup penting. Sejak puluhan tahun yang lalu, kopi telah menjadi sumber pendapatan bagi para petani kopi. Tanpa pemeliharaan intensifpun , produksi kopi yang di hasilkan cukup lumayan untuk menambah penghasilan. Apalagi bila pemeliharaan dan pengolahannya cukup baik, pasti usaha ini mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.
Bagi Indonesia , kopi merupakan salah satu komoditas penting. Pada tahun 1981 di hasilkan devisa sebesar USD 347,8 Juta dari ekspor kopi sebesar 210.800 ton. Namun produksi kopi indonesia mengalami penurunan dari tahun 2001 hingga tahun 2004, salah satu penyebabnya adalah kurangnya perawatan lahan dan frekuensi pemupukan yang menurun. Selain komoditas ekspor , kopi juga merupakan komoditas yang banyak di konsumsi di dalam negri. menurut survey yang di lakukan oleh departemen pertanian , rata-rata penduduk indonesia mengkonsumsi kopi sebanyak 0,5 s/d 0,7 kg/orang/tahun.
Sejarah perkembangan kopi
Minuman kopi sangat di gemari oleh bangsa Etiopia dan abessinia karena berkhasiat menyegarkan badan. Oleh karena itu, ketika mereka mengembara ke wilayah-wilayah lain, buah kopi juga ikut dibawa dan tersebar, antara lain ke arab , persia ( irak ) , hingga ke Yaman.
Biji kopi mengandung kafein yang dapat merangsang kerja jantung dan otak sehingga sebagian orang tidak tahan minum kopi. Untuk mengatasi hal tersebut dan dalam rangka meningkatkan konsumsi kopi dunia, telah di temukan cara pengolahan biji kopi yang dapat menghilangkan kandungan kafein tanpa mengurangi aroma dan cita rasa kopi. Hasilnya adalah minuman kopi yang harum,nikmat, dan tidak merangsang.
Prospek komoditas kopi
Kopi bukan hanya sekedar minuman segar dan berkhasiat, tetapi juga mempunyai arti ekonomi yang cukup penting. Sejak puluhan tahun yang lalu, kopi telah menjadi sumber pendapatan bagi para petani kopi. Tanpa pemeliharaan intensifpun , produksi kopi yang di hasilkan cukup lumayan untuk menambah penghasilan. Apalagi bila pemeliharaan dan pengolahannya cukup baik, pasti usaha ini mendatangkan keuntungan yang berlipat ganda.
Bagi Indonesia , kopi merupakan salah satu komoditas penting. Pada tahun 1981 di hasilkan devisa sebesar USD 347,8 Juta dari ekspor kopi sebesar 210.800 ton. Namun produksi kopi indonesia mengalami penurunan dari tahun 2001 hingga tahun 2004, salah satu penyebabnya adalah kurangnya perawatan lahan dan frekuensi pemupukan yang menurun. Selain komoditas ekspor , kopi juga merupakan komoditas yang banyak di konsumsi di dalam negri. menurut survey yang di lakukan oleh departemen pertanian , rata-rata penduduk indonesia mengkonsumsi kopi sebanyak 0,5 s/d 0,7 kg/orang/tahun.